Pasar terapung, mungkin teman-teman sudah pernah mendengar istilah ini, bahkan mungkin ada sebagian diantara teman-teman yang sudah pernah berkunjung dan mencoba berbelanja di pasar terapung yang berada di Banjarmasin dan lebih tepatnya di persimpangan Sungai Kuin dan Sungai Barito, pasar terapung ini merupakan pasar tradisional yang sudah ada dan berlangsung sejak lama hingga sekarang.
Saya teringat ketika saya kecil waktu saya tinggal di Banjarmasin, walaupun saya tidak langsung berbelanja di pasar terapung, namun karena rumah saya bagian belakang berada diatas air, sehingga setiap pagi hari saya selalu menunggu pedagang yang akan pergi ke pasar terapung untuk berjualan.
Para pedagang yang akan berjualan dipasar terapung berasal dari beberapa daerah yang ada di Banjarmasin, mereka menggunakan sejenis perahu kecil manual yang dikayuh dengan menggunakan tenaga tangan dan disebut jukung.
Untuk anda wisatawan yang ingin berkunjung dan melihat-lihat dari dekat kegiatan yang berlangsung di pasar terapung, dapat menyewa perahu motor yang oleh masyarakat sekitar biasa disebut kelotok. Dengan mengeluarkan uang ongkos sewa yang tidak terlalu mahal, anda dapat melihat secara langsung mengenai kegiatan yang ada di pasar terapung ini. Jenis barang dan makanan yang dijual sangat beragam, terutama adalah hasil alam yang saat itu sedang panen atau melimpah di daerah tersebut serta sayur mayur, kue-kue, makanan dan minuman khas Banjarmasin, seperti soto banjar pun bisa dinikmati dari atas perahu atau kelotok, bisa langsung bertransaksi dari perahu ke perahu.
Pada tahun 1526 Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi sungai Kuin dan Barito yang kemudian menjadi cikal bakal kota Banjarmasin. Di tepian sungai inilah awalnya berlangsung pusat perdagangan tradisional berkembang. Pedagangnya menggunakan perahu kecil yang terbuat dari kayu. Para pedagang ini kebanyakan adalah perempuan yang mengenakan pakaian tanggui dan caping lebar khas Banjar yang terbuat dari daun rumbia
Salah satu keistimewaan atau keunikan dari pasar terapung ini adalah, masih terjadinya sistem perdagangan lama yaitu sistem barter barang antar penjual, yang mungkin saat ini hampir tidak pernah kita jumpai di pasar tradisional manapun selaian di pasar terapung ini.
Hingga saat ini, pasar tradisional ini masih ada dan dilestarikan oleh pemerintah daerah setempat dan kemudian menjadi salah satu ikon pariwisata di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.













0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berlibur dan berwisata, silahkan tinggalkan komentar untuk kenang-kenangan....