Kejadian alam ini, merupakan fenomena alam yang sangat jarang terjadi, dan sangat sayang untuk dilewatkan. Banyak orang yang datang untuk menyaksikan fenomena alam ini, baik turis lokal, turis mancanegara, peneliti, dan banyak lagi dari kalangan lainnya.
Gerhana matahari total ini akan bisa disaksikan dengan jelas di 12 provinsi dari Indonesia bagian barat sampai timur. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, waktu puncak terjadinya gerhana adalah pada pukul 07.20 WIB. Untuk Indonesia bagian tengah, puncak gerhana matahari total akan terjadi pada pukul 08.35 WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, puncak gerhana ini akan terlihat pada pukul 09.50 WIT.
Provinsi yang penduduknya bisa melihat gerhana matahari total adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, serta Maluku Utara.
Wilayah Indonesia lain yang tidak berada di 12 provinsi tersebut akan tetap bisa menyaksikan gerhana matahari meski hanya sebagian yang terlihat. ( sumber : wikipedia indonesia ).
Walaupun peristiwa gerhana matahari total ini hanya terjadi dalam waktu singkat, yaitu sekitar 1 sampai 3 menit saja, namun tentu saja kejadian alam ini tidak akan dilewatkan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun turis asing, selain itu juga dalam bidang sains dan tekhnologi tentunya untuk melakukan penelitian.
Tercatat di beberapa daerah yang dilalui oleh Gerhana Matahari Toal (GMT) ini, terdapat peningkatan yang jumlah wisatawan yang cukup berarti. Pemerintah Kabupaten Belitung menargetkan kunjungan wisatawan antara 5.000 hingga 50.000 turis asing dan lokal. Sedangkan kamar hotel hampir semua sudah terisi dan dibooking, dan paket wisata gerhana matahari total ini juga sudah banyak peminatnya.
Lalu, apakah menyaksikan gerhana matahari total ini aman dan tidak merusak kesehatan? Menteri Kesehatan Nila Djuwita F.Moeloek menyampaikan himbauanya bagi masyarakat yang ingin melihat gerhana matahari total tersebut, "Kalau saya, bilang jauh lebih baik mencegah, tapi kalau yang sudah terlanjur beli tiket dan ingin melihatnya pokoknya, jangan melihat langsung, beli kacamata ultraviolet, atau lihat secara tidak langsung". ( sumber : www.viva.co.id ).
Berikut beberapa cara aman melihat gerhana matahari adalah dengan kotak lubang jarum :
- Buat Lubang 2 sentimeter berbentuk persegi panjang pada satu sisi kotak kardus. Bagian ini nantinya menghadap ke matahari.
- Lubang yang menghadap ke matahari ini ditutup menggunakan aluminium foil.
- Buat lubang kecil pada aluminium foil dengan menusukkan jarum jahit.
- Tempel kertas putih di sisi lain dalam kotak kardus yang berhadapan dengan lubang dari jarum.
- Buat lubang pengintip pada bagian sisi lain kotak kardus di samping kertas putih. Tubuh kita membelakangi matahari saat pengamatan.
Selain itu, sangat dianjurkan juga untuk melakukan sholat sunat qusuf (gerhana matahari), sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dari hadist tegas :
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438) ( sumber : https://rumaysho.com ).











0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berlibur dan berwisata, silahkan tinggalkan komentar untuk kenang-kenangan....